The Demonology, Exorcists and Demonolatry

DEMONOLOGI

"A daemonibus docetur, de daemonibus docet, et ad daemones ducit"
St. Albertus Magnus


PENGERTIAN
Demonologi itu berasal dari bahasa Yunani,
Daemon (δαίμooν) = divinity, divine power, god = ilahi, kekuatan yang besar, sifat tuhan.
Logos (-λογία) = ilmu / studi.
Jadi secara etimologis, Demonologi adalah studi dan klasifikasi serta sifat – sifat pada demon secara sistematis. Demonologi juga merupakan salah satu cabang studi dari ilmu teologia. Bahkan demonologi dipelajari secara mendalam oleh Gereja Katolik Roma dalam pembinaan terhadap para pastor ( dalam hal ini yang lebih terfokus dalam pembelajarannya untuk menjadi seorang exorcist).


Jika ditelusuri dari akarnya, demonologi berasal dari kepercayaan Semit Kuno dan teks - teks suci Kristen, yang kemudian berkembang menjadi suatu konsep yang imajinatif. Dimana dalam studinya, demonologi berusaha untuk mengklasifikasikan demon – demon yang ada dengan suatu sistem tertentu. Dalam prosesnya, tidaklah terdapat suatu dasar yang empiris atau “benar-benar ilmiah” untuk pengklasifikasian tersebut. Hal inilah kemudian yang membuat studi demonologi menjadi suatu studi dengan konsep yang imajinatif, karena demon sendiri adalah suatu entitas yang imajiner dan sangat tidak mungkin untuk dihubungkan dengan akal sehat.



Studi demonology juga telah dipercaya eksis sejak ribuan tahun yang lalu, baik pada kebudayaan timur maupun barat. Namun studi ini kemudian lebih berkembang di kebudayaan barat karena studi – studi terdahulu direkam secara tertulis dalam bentuk buku / teks – teks yang akhirnya masih bertahan hingga sekarang dan menjadi dasar bagi studi demonologi berikutnya. Studi demonologi di barat pada zaman – zaman terdahulu pada umumnya mengambil dasar dari karya – karya literatur dari teks – teks kuno kepercayaan Abrahamik, catatan ahli teologia, maupun tulisan dari penelitian demonologist terdahulu ( yang dimana pada zaman dulu merupakan orang yang memiliki pemahaman yang sangat tinggi dalam teologia).



Sedangkan kebudayaan di timur pada umumnya lebih melalui oral tradition / tradisi lisan yang diturunkan secara turun-temurun dari leluhur ( mitos, cerita rakyat, kebudayaan, kepercayaan, dll ) dan sangat jarang terekam secara tertulis dalam buku ataupun teks – teks sejenisnya. Oleh karena itulah, jangan heran jika hampir 80 persen dari semua sumber – sumber tertulis tentang demonologi yang ada pada zaman sekarang sangat berkaitan erat dengan pandangan dari kepercayaan Abrahamik, terutama teologia Kristen ( agama mayoritas di Barat pada saat itu).

Arti dari Demon sendiri, adalah makhluk / entitas supernatural yang bukan merupakan manusia dan “biasanya” digambarkan sebagai pribadi yang jahat, licik, dan memiliki kekuatan untuk mendatangkan hal yang buruk kepada manusia. Sebenarnya arti demon sendiri jika ditinjau dari akarnya yaitu Daemon, tidak mengandung suatu konotasi yang negatif ataupun buruk bagi manusia, tetapi kemudian dalam perkembangannya ; terutama dalam kepercayaan peradaban Mesopotamia Kuno dan agama Abrahamaik, termasuk demonologi Kristen abad kuno dan pertengahan, demon dianggap sebagai roh kotor yang bisa menyebabkan kesurupan, yang harus ditangani dengan exorsisme.



Dalam okultisme Barat dan pemahaman sihir Renaisans, yang merupakan pencampuran paham tentang sihir pada zaman Yunani-Romawi, demonologi Yahudi, dan sudut pandang teologi Kristen, demon adalah entitas supernatural yang dapat dipanggil dan dikendalikan. Banyak demon dalam studi terhadap literatur awalnya dipercaya merupakan malaikat yang jatuh / dibuang.


BATASAN TIPE DEMON YANG DIPELAJARI DALAM DEMONOLOGI

“It is not a science, but an imaginative concept.”
Jesse Penn-Lewis




Dalam studi demonologi, tidak ada suatu tata aturan / prinsip - prinsip yang secara khusus mengatur ataupun membatasi tipe demon yang dipelajari ; mana yang termasuk demon ataupun mana yang bukan. Tetapi pada dasarnya, “makhluk / entitas “ yang termasuk dalam kategori demon dalam studi demonology pada umumnya memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
• Malaikat - malaikat dalam tradisi kepercayaan Abrahamik yang dibuang / jatuh ke dunia.
• Roh / spirit yang menyerupai manusia, hewan, atau makhluk hidup lainnya yang biasanya berkaitan dengan mitos, sihir dan guna – guna (witchcraft).
Cth : Satyr ( Yahudi ) , Shikigami ( Jepang ), Nagual, Wayob ( Mesoamerika ).
• Roh – roh yang berasal dari kepercayaan animism, bangsa semit kuno, pagan & kepercayaan agama lainnya.
Cth : Djinn / Jin ( Arab ), Pazuzu, Tiamat ( Mesopotamia Kuno ), Torngarsuk ( Inuit ).
• Roh – roh yang memiliki pengaruh ideologi yang kuat pada kultur ataupun kepercayaan suatu suku / masyarakat tertentu.
Cth : Asura ( India ), Abyzou ( Yahudi ), Wewe Gombel ( Jawa & Sunda ).

Kepercayaan mengenai keberadaan demon sebenarnya sudah berlangsung lebih dari ribuan tahun yang lalu. Selain dari yang telah disebutkan diatas tersebut, studi demonologi juga sangat beragam dan banyak mendapat pengaruh dari berbagai budaya maupun paham dari peradaban – peradaban yang ada di dunia, yang kemudian menghasilkan suatu cakupan studi yang lebih luas dan inter-kultur ( demon pada satu kultur di suatu peradaban bisa mirip bahkan sama dengan demon pada kultur peradaban lainnya). Beberapa contoh studi demonologi dalam beberapa peradaban :
• Mesopotamia Kuno
• Demonologi Yahudi
• Demonologi Kristen ( Christian / Biblical Demonology )
• Tradisi Islam ( Demons in Islam )
• Tradisi Buddha ( Demons in Buddhism )
• Tradisi Hindu ( Demon in Hinduism )
• Occultisme
• Zoroastranisme
• Dll..

KLASIFIKASI DALAM DEMONOLOGI
Metode klasifikasi demons telah banyak dilakukan sepanjang sejarah studi demonologi. Beberapa kajian paling banyak mengambil sumber dari sudut pandang Barat; seperti teologi Kristen ( teks2 karya pseudografikal Raja Salomo, studi biblikal ), okultisme klasik, dan pemahaman sihir pada masa renaisans ( Artes magicae ), sehingga secara tidak langsung memang banyak literatur tertulis maupun grimoires tentang demonologi yang dihasilkan kebanyakan merujuk ke sumber - sumber tersebut dibanding studi demonologi pada sudut pandang kepercayaan yang lain ( seperti Hindu, Buddha, Semitik Kuno, dll..).

Sistem pengklasifikasian pada umumnya ditentukan berdasarkan beberapa faktor, seperti asal – usul demon, serangan / infestasi yang sering mengakibatkan hal yang buruk pada manusia, dan karakteristik lainnya.
Cth :
Hierarki 72 demon dalam buku Ars Goetia dengan Ba’al sebagai demon tingkat tertinggi ( gelar “King”).


( PENTING!!! ) Perbedaan Demonology dengan Demonolatry



Demonologi dan Demonolatry seringkali disalahartikan satu sama lain dan secara keliru sering disamakan artinya oleh orang yang tidak mengetahui perbedaan antara keduanya. Mudah-mudahan, lewat pembahasan ini bisa mengoreksi kekeliruan itu.

Sementara arti dari yang satu ( demonology ) berhubungan dengan studi tentang klasifikasi dan sifat – sifat demons, yang lainnya ( demonolatry ) lebih kepada mempunyai arti yang berkaitan dengan penyembahan dan summoning demons. Orang yang mempelajari demonology disebut sebagai demonologist, sedangkan yang mempelajari demonolatry disebut sebagai demonolator. Jadi sangat jelas sekali bahwa kedua hal tersebut memiliki pengertian yang sangat berbeda.
Mengenai demonolatry. Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan demonolatry?
Untuk lebih jelas, ane langsung ambil sumber dari salah seorang yang ahli dalam demonolatry ini.



Jadi, segala yang berhubungan dengan penyembahan terhadap demons ataupun ritual – ritual yang digunakan untuk berhubungan dengan demon secara langsung, untuk kepentingan apapun itu; termasuk dalam topik demonolatry.

Spoiler for pendapat ane:



( PENTING!!! ) Perbedaan Demonologist dengan Exorcist



Seorang Demonologist pada dasarnya dapat diartikan sebagai seorang yang telah belajar dan memahami studi demonologi secara mendalam, dan mampu untuk mengetahui jenis demon serta menguraikan gejala atau ciri – ciri infestasi demon tersebut pada korbannya. Syarat untuk bisa dikatakan seorang demonologist sejati sangatlah banyak, dan melalui proses yang cukup panjang dalam pembelajaran dan pembinaan oleh seorang demonologist senior. Tugas seorang demonologist hanyalah mencakup investigasi seputar sifat, infestasi, dan akibat buruk yang diakibatkan oleh demon possession terhadap kliennya / korban demonic possession. Seorang demonologist tidak berhak menjalankan ritual pengusiran setan ( Solemn Ritual of Exorcism ) terhadap korban demonic possession, dan ritual tersebut tidaklah termasuk bagian dari pekerjaan seorang demonologist.

Jadi, basically seorang demonologist bisa dikatakan seperti seorang “investigator” terhadap kasus – kasus demonic possession. Dengan katalog demon, pemahaman demon yang mendalam, serta metode psikoanalisis khusus terhadap korban demonic possession, seorang demonologist diharapkan mampu menemukan demon jenis apa yang menginfestasi korbannya tersebut. Seorang demonologist bisa bekerja secara independen, dalam hal ini biasanya berpartner dengan paranormal atau mediator spiritual; ataupun bekerja dalam asosiasi dengan gereja, dalam hal ini berpartner dengan exorcist.

Nah, pada sisi lainnya yaitu seorang Exorcist, biasanya merupakan seorang imam atau pastor yang telah ditahbiskan secara sah serta memiliki pengetahuan yang cukup dalam demonologi maupun ritual – ritual lainnya untuk mengusir infestasi demon pada korban demonic possession. Biasanya dalam suatu kasus demonic possession, seorang exorcist bekerjasama dengan demonologist dalam penyelesaian kasus tersebut; yang biasanya melalui beberapa tahapan seperti investigasi, analisis gejala infestasi, uji kepositifan infestasi demon ( tahapan pertama ) dan kemudian setelah dinyatakan positif terjadi infestasi pada korban, barulah suatu ritual exorcise dilakukan oleh seorang exorcist ( tahapan kedua ).



CONTOH DEMONOLOGIST TERKENAL DALAM SEJARAH :

Spoiler for Para demonologist:


Nicholas Remy


Jean Bodin


Balthasar Bekker


Johann Weyer


Edward Warren Miney ( lebih dikenal sebagai pasangan Ed & Lorraine Warren )


Spoiler for Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Demonology
http://en.wikipedia.org/wiki/Demon
http://wiki.answers.com/Q/What_is_Demonolatry
http://parallelrealmz.wordpress.com/...-investigator/

Modern Demonolatry by S. Connoly
The Demonologist: The Extraordinary Career of Ed and Lorraine Warren by Gerald Brittle

Dan beberapa teks – teks historis seperti :
Testament of Solomon
Pseudomonarchia Daemonum
Dictionairie Infernal

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.