Belial

Belial

Spoiler for ilustrasi gambar:


Quote:Perjanjian Baru menyebut belial satu kali (Yunani "beliar", 2 Korintus 6: 15) yang dikaitkan dengan kuasa kegelapan ("skotos", l Korintus 6: 14; 4:6). Sebenamya dalam tulisan-tulisan Pseudepigrapha dan Qumran, maksud kata belial bersifat ambigu, kadang sebagai persona kadang sebagai personifikasi. Namun, bila dikaitkan dengan beliyya'al (kejahatan) agaknya maksud satanas secara dualis dalam kata beliar, yaitu dalam arti pemimpin kuasa kegelapan yang tidak dapat bersatu dengan "Terang" atau dalam arti kuasa jahat yang mengakibatkan manusia memuja berhala sekaligus hidup dalam perzinahan (The Anchor Bible Dictionary 34 , vol.1, 654-656)

Beberapa ahli Kitab Suci mencoba untuk menafsirkan apa sebenamya yang dimaksud mengenai beliyya'al. Beberapa orang yang dapat disebut adalah D.Winton Thomas, P.K. McCartre, dan I.A. Emerton. Thomas menafsirkan beliyya 'al sebagai penggabungan dari kata benda beli dan ya'al yang berarti naik atau muncul kembali ("orang yang turun ke dunia orang mati tidak akan muncul kembali" [Ayub 7:9]) atau tak berharga, bisa juga berarti penyakit jahanam (deber beliya 'al) dan ia tak akan bangun-bangun lagi ( lo'syosip laqum, Mazmur 41:9), Maka, menurut dia Belial berarti ia yang tidak diizinkan muncul atau bangkit dari antara orang mati.

McCarter melengkapi pendapat Thomas dengan mengatakan bahwa tidak cukup kita memahami beliyya'al hanya sebagai tempat hukuman, bejana api abadi atau tempat para roh jahat karena dalam 2 Samuel dikatakan 'ish beliyya'al (orang dursila, 2 Samuel 16:7) dan disebut beliyya'al (worthlessness, gelora maut, 2 Samuel 22:5). Maka, beliyya'al berarti suatu tempat yang didiami oleh orang yang telah mati entah orang itu baik entah orang itu jahat.

Bagi Emerton, gagasan dua tokoh itu tidak begitu memuaskan karena menurutnya beliyya'al berasal dari akar kata bly'l yang berarti kejahatan. Memang, dalam 2 Samuel disebut mengenai [i]Syeol dalam kalimat heble se'ol (tali-tali dunia orang mati, 2 Samuel 22:6) namun nuansa ba¬hasanya lebih berarti "kehancuran" (nahale beliyya 'al, destroying torrents = perangkap maut). Karena itu, bila ada teks yang menyebutkan "anak Belial" (l Samuel 25: 17; 2 Tawarikh 13: 7), tentu hal itu bukan berarti anak Neraka atau anak Syeol melainkan "mereka yang mempunyai sifat jahat untuk: menghancurkan". Dari gagasan ini, Belial tidak dapat dimengerti sebagai Neraka atau sebagai Syeol melainkan sebagai "kehancuran" yang bersifat amat jahat (menerkam, Kisah 19: 16)

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.