The Fallen Angel "Sammael"

SAMMAEL

            Mungkin sebagian dari kita sudah mengenal malaikat/iblis yang satu ini. Dia adalah malaikat utama yang sangat penting dalam literatur Ibrani. Dari akar namanya “Sam” yang berarti racun bermakna “Racun Tuhan” atau dalam Bahasa Ibrani ditulis סמאל)). Sammael juga dikenal dengan pribadi yang merupakan pendakwa (setan), penggoda, penghancur dan telah dianggap sebagai yang baik dan yang jahat. Ia juga memiliki julukan yang berarti Malaikat Pencabut Nyawa. Dalam literature Ibrani ialah yang Malaikat yang bergulat dengan Yakub (anak Ishak), Penggoda Hawa (yang menjadi Ular) di Taman Eden, dan seiring berjalannya waktu ia kemudian disebut sang iblis itu sendiri. Dalam Tradisi dan Kitab Talmud, Sammael merupakan ayah dari Kain yang telah membunuh Habel.
           



Di Surga Ia merupakan anggota dari Kerajaan surga utama. Sebagai malaikat pencabut nyawa ialah satu-satunya malaikat yang tugasnya memberitahukan kepada Pelayan Tuhan jikalau ada diantara manusia yang melakukan dosa dan kejahatan, maka dari itu ia mendapati tempat tertinggi di surga tingkat kelima sebagai Chief Angel dan juga memimpin 2 juta malaikat.
            


Sesaat sebelum Sammael di cast down, Ia lah yang merubah wujudnya menjadi perempuan dan menjadi istri pertama adam (Lilith) dan membuat Lilith Mengandung dan melahirkan anak iblis yang bernama Sariel (Pedang Sammael) atau dikenal juga dengan nama Asmodai.




Menurut Pengangkatan Musa ayat 6 (Apokrif) Samael juga disebutkan sebagai di Surga 7:



                Dalam surga terakhir Musa melihat dua malaikat, masing-masing lima ratus parasang tinggi, ditempa dari rantai api hitam dan merah api, malaikat Af, "Kemarahan," dan Hemah, "Kemurkaan," yang diciptakan Allah pada awal dunia, untuk melaksanakan kehendak-Nya. Musa gelisah ketika ia memandang mereka, tapi Metatron memeluknya, dan mengatakan, "Musa, Musa,engkau adalah Nabi Kesayangan Tuhan, jangan takut, dan jangan mau ditakuti," dan Musa menjadi tenang. Ada malaikat lain di langit ketujuh, yang berbeda dalam penampilan dari semua yang lain, dan dari mien menakutkan. Tingginya begitu besar, itu akan diambil lima ratus tahun untuk menutupi jarak yang sama dengan itu, dan dari mahkota kepalanya ke telapak kakinya ia dipenuhi dengan mata melotot saat melihat ,yang melihatnya jatuh bersujud kagum. "Yang ini," kata Metatron, menangani Musa, "adalah Samael, yang mengambil jiwa dari manusia." "Ke mana dia pergi sekarang?" tanya Musa, dan Metatron menjawab, "Untuk mendapatkan jiwa Ayub yang saleh." Kemudian Musa berdoa kepada Allah dalam kata-kata ini, "O mungkin itu kehendak-Mu, Tuhan dan Allah ayah saya, tidak membiarkan saya jatuh ke tangan malaikat ini."
                                                                                                                      

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.