Siapa
disini yang tidak takut setan? Apa perbedaan setan di Alkitab dengan
setan di film atau buku-buku atau cerita-cerita yang beredar?
Kalau Anda pernah menonton The Exorcist misalnya, Anda mendapati bahwa
setan itu begitu menakutkan, dengan kekuatannya yang sangat dasyat,
digambarkan bahwa pribadi setan itu seolah 'omnipresent, omniscience,
omnipotent' dll. Ada adegan-adegan yang diceritakan dalam film The
Exorcist bahwa setan takut/ bisa kalah dengan "lambang salib" atau
dengan "air suci" (menaruh lambang salib sebagai ajimat), namun
sebenarnya kemenangan lambang salib dalam film itu "semu" saja karena
pada akhir filmnya selalu diberi tanda bahwa setan itu datang lagi,
misalnya tiba-tiba setan itu datang dibelakang jog kursi mobil seseorang
yang menyetir dan kemudian ada tulisan "to be continued" (berlanjut ke
serial berikutnya), yang menggambarkan setan itu justru "belum kalah".
Setan,
kadang digambarkan sebagai sosok makhluk yang jelek, raksasa dengan
ekor seperti panah dan membawa senjata trisula. Seperti dalam film "End
of Days (1999)" yang dibintangi Arnold Schwarzenegger dimana ia melawan
penghulu setan itu dengan sejata tembak, kemudian setan yang menyamar
jadi orang itu berubah ke wujud aslinya yaitu makhluk jelek itu tadi.
kalau saya jadi sutradaranya mungkin saya akan menggambarkan setan itu
bukan sebagai makhluk yang jelek, tetapi sebagai makhluk yang begitu
agung, terang, anggun (mungkin bersayap seperti gambaran malaikat
kebanyakan), mungkin dengan mulut dan mata menyorot dengan pandangan
licik, dan dengan "terang"-nya itu ia akan menipu manusia untuk ikut
dengannya, bukannya malah melawan dia dengan senjata tembak, karena ini
sangat tidak masuk akal sekali sebab makhluk roh tentu saja tidak akan
kalah dengan peluru/mesiu. Dan pelu kita ketahui bahwa cara setan
mengalahkan manusia itu tidak selalu dengan kekuatan tetapi yang lebih
berbahaya dari itu adalah dengan TIPU-DAYA. Sebab, kalau belum
apa-apa ia sudah menyatakan jati-dirinya, ia tentu tidak memenangkan
jiwa dari orang yang sedang ia serang itu"Exorcism"
(menurut film-film ala Holywood) itu untuk hal-hal dimana setannya itu
"agresif" dan "membuat fenomena supranatural". Tapi sebenarnya justru
sangat penting "exorcism" untuk setan-setan yang kerjanya halus,
sebagaimana iblis dengan "kepandaiannya" mampu mengelabuhi Hawa di Taman
Eden.Dalam
film "The Omen" juga begitu, bagaimana seorang anak yang lahir sebagai
titisan setan itu belum apa-apa sudah membuat takut orang-tuanya dan
orang-orang sekitarnya, saya pikir ini bukanlah 'grand design' Antikrist
sebagai titisan setan. Karena tentu saja Antikrist akan menjadi sosok
yang membawa pesona yang sangat memikat dengan sikapnya yang santun,
humanis, mungkin juga intelektual yang sangat jenius, kemampuan
supranatural yang hebat yang memikat banyak orang, dan bukannya membuat
orang takut pada awalnya. Tetapi dia akan menggunakan pesonanya
menggiring banyak orang dan kemudian dikuasainya.
Demikian pula film-film klenik yang marak beredar dalam film Indonesia,
juga selalu mempresentasikan setan yang berkuasa, setan yang menakutkan.
Dan selalu menggambarkan bahwa manusia seharusnya takut akan setan.
Namun, apa perbedaannya setan dalam Alkitab?
Silahkan baca mulai dari Kejadian sampai dengan Wahyu, kita tidak digiring untuk merasa takut akan setan, karena setan hanyalah makhluk ciptaan yang tidak akan bisa menyamai Sang Pencipta.
Meski setan itu mungkin menakutkan dan mempunyai kuasa, tetapi setan
tetaplah makhluk, yaitu malaikat penghulu yang melawan Allah, ia ingin
seperti Allah, dan dari situlah kejatuhannya sehingga ia disebut
setan/iblis. Suatu perbedaan dengan malaikat penghulu yang lain yaitu
Mikhael (Ibrani : מיכאל , Yunani μιχαηλ). Salah 1 Arti nama Mikhael
adalah 'no one like God' (tidak ada yang seperti Allah) menunjuk pada
arti hakiki bahwa sebuah ciptaan tidak akan menyamai Sang pencipta-nya.
Alkitab
menggambarkan setan/iblis dengan sangat serius, dia memang mempunyai
kekuatan yang dasyat, dalam Kitab Wahyu menulis simbolisme "binatang
yang keluar dari laut" dan sebagainya yang menggambarkan kuasa yang
dimilikinya. Namun, setan tidak selalu datang sebagai sosok yang
menakutkan, tetapi ia juga datang dengan sosok yang memikat dalam membujuk.
Kitab Kejadian dengan jelas menunjukkan bahwa si ular itu datang dengan
sikap yang santun kepada Hawa, bukan dengan cara yang menakutkan,
sehingga keduanya terlibat dalam suatu diskusi.
Setan
versi film/buku bukan yang sejati. Alkitab adalah salah 1 sumber dan
mencatat dengan jelas dan jujur siapa setan sebenarnya. Baiklah kita
akan membahas hal-hal tentang setan, dimulai dari etimologi ilmu/bahasan
sbb :
Demonologi adalah studi mengenai Setan/ Iblis serta
sifat-sifatnya. Orang-orang Kristiani ketika membicarakan Demonologi,
nama "Lucifer" menjadi peran utama. Karena aliran Kristiani barat
biasanya mengikuti tafsir dalam Yesaya 14:12 bahwa ada penghulu malaikat
yang memberontak, ia adalah "lucifer" yaitu kata latin yang digunakan
St. Jerome pada abad 4 Masehi untuk menerjemahkan kata Ibrani "HEILEL/
HEILEI",
karena pada kenyataannya kita jumpai ada banyak orang memakai nama "HEILEL/ HEILEI", kata yang sama seperti terdapat dalam Yesaya 14:12 itu misalnya :
- Seorang rabi yang terkenal yang hidup sebelum Yesus Kristus, yaitu Rabi Hilel.
- Aktor "Haley Joel Osment"
- Ilmuwan "Edmund Halley" penemu Comet Halley.
- Penyanyi neo-classic "Hayley Westenra"
- Dll.
Tentu saja para orang tua mereka tidak menamakan anaknya dengan nama
dari "penghulu Iblis/ Setan". Dan orang Yahudi tidak mengenal kata
"Lucifer" yang dikonotasikan sebagai "iblis". Mereka punya 'istilah'
sendiri untuk menyebut nama 'sang penghulu iblis/setan' yaitu "SAMAEL"
ini dicatat dalam kitab mereka Talmud dan Midrasy. Karena adanya
perbedaan tafsir terhadap Yesaya 14:12, untuk pembahasan ini, Ane sih
lebih suka menyebut Iblis/ Setan saja ketimbang memakai nama "Lucifer".
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar